Mobiltoyotasurabaya.com – Gelombang peningkatan pengeluaran wisata tampaknya tidak dapat dibendung lagi pada tahun 2025. Laporan terbaru menunjukkan bahwa konsumen berusia di bawah 45 tahun menjadi kelompok paling agresif dalam meningkatkan budget perjalanan mereka. Mereka lebih memilih pengalaman di bandingkan barang, terutama perjalanan liburan, konser, staycation, hingga petualangan ke luar negeri.
Tak hanya meningkat sedikit, pengeluaran liburan naik secara signifikan sepanjang 2025, menandai kembalinya tren travel global setelah perlambatan ekonomi beberapa tahun terakhir. Lonjakan ini juga dipicu oleh dorongan psikologis masyarakat yang merasa perlu “membayar waktu yang hilang” akibat pembatasan perjalanan di masa pandemi.
Dari Belanja Barang ke Belanja Pengalaman
Menariknya, banyak wisatawan kini mengalihkan pengeluaran dari kebutuhan konsumtif ke pengalaman berlibur. Faktor seperti meningkatnya ketersediaan promo perjalanan, kemudahan pemesanan digital, hingga berkembangnya destinasi-destinasi baru ikut memperkuat tren ini. Wisatawan tidak lagi terpaku pada kota besar saja, melainkan mengeksplorasi kota-kota kecil yang lebih terjangkau dan autentik.
Selain itu, munculnya berbagai platform perjalanan berbasis komunitas membuat wisatawan mudah menemukan rekomendasi “hidden gems”. Hal ini mendorong lebih banyak orang untuk bepergian lebih sering, meskipun dengan budget yang bervariasi. Pergeseran gaya liburan ini berperan besar dalam kenaikan pengeluaran global sepanjang 2025.
Musim Liburan 2025 Menjadi Puncak Belanja Wisata
Tak dapat di pungkiri, 2025 menjadi tahun yang sangat padat untuk industri liburan. Menjelang akhir tahun, permintaan perjalanan internasional dan domestik meningkat drastis, terutama karena banyak negara kembali membuka jalur pariwisata secara penuh. Bahkan, beberapa negara melaporkan lonjakan perjalanan hingga jutaan wisatawan dalam satu musim liburan.
Fenomena ini tidak hanya meningkatkan pendapatan industri pariwisata, tetapi juga memacu sektor-sektor pendukung seperti transportasi, perhotelan, kuliner, dan rekreasi. Wisata akhir tahun menjadi momen puncak bagi konsumen untuk menghabiskan budget liburan mereka, memperlihatkan bahwa semangat traveling kembali kuat setelah perlambatan ekonomi global.
Wisata Mewah dan Kota Kecil Jadi Tren Baru
Melihat tren yang berkembang, industri travel memproyeksikan bahwa wisata mewah dan personalisasi perjalanan akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Konsumen muda terutama profesional digital lebih memilih pengalaman eksklusif, seperti resort terpencil, tur privat, hingga layanan premium di bandara. Lounge baru seperti milik Turkish Airlines di Edinburgh menjadi contoh bagaimana maskapai meningkatkan fasilitas demi memenuhi permintaan pasar kelas atas.
Di sisi lain, wisatawan Eropa mulai mengalihkan preferensi dari kota besar seperti New York ke kota-kota kecil yang lebih unik dan murah, seperti Nashville dan Boise. Tren ini menunjukkan bahwa wisata masa depan tidak hanya soal destinasi populer, tetapi soal pengalaman berbeda yang di cari wisatawan modern.